"Apan ikang wwang tumutaken pengawacaning indriya ri wisayanya"


”Apan ikang wwang tumutaken pengawacaning indriya ri wisayanya, 
tan hana juga gantanya warega,
pisaningun pangguhang trpi,

kadi rupaning hayam alas kepanasan,
mangusir hobning helang duweg
anglayang kapana ikan temwa sukhaning mangob”.

(Karena orang yang menuruti pengaruh hawa napsu untuk memenuhi keinginannya, 

tidak ada kemungkinannya ia akan merasa kenyang, 
apalagi akan memperoleh kepuasan, 
sebagai ayam hutan yang kepanasan, 
mencari naungan di bawah bayangan burung elang yang sedang terbang melayang;
bilakah ia akan memperoleh kesenangan bernaung? )

(Sarascamuscaya sloka 422 , dikutif dari "Sarasamuccaya", terjemahan Kajeng, dkk. 2001 : 210)